Senin, 18 Agustus 2014

Comberan Pertama

Perhitungan kalender Jawa terkadang perlu mendapatkan perhatian lebih, seperti perhitungan hari sial seseorang yang lahir pada bulan a, b, c, dst. Seperti yang saya alami hari ini, bukan sepenuhnya kepercayaan mistis yang menjadikan kita syirik kepada Tuhan. Kepercayaan ini merupakan tradisi atau istilahnya mitos masyarakat Jawa, namun tidak keseluruhan. Oke ini bukan lagi ngomongin masalah mitos atau tradisi Jawa, ini membicarakan kesialan saya.

Momen di hari kemerdekaan gak pernah lepas dari yang namanya lomba 17an, begitulah di kampung saya menyebutnya. Sebagai remaja (beranjak dewasa-aelaaaaah) yang cinta Indonesia saya ikut menyemarakkan, tentunya bukan sebagai peserta lomba karena terlalu dewasa, namun sebagai panitia. Hari ini adalah lomba futsal kategori anak, maksimal bagi mereka yang duduk di kelas 3 SMP. Pertandingan ini diadakan di lapangan voli, sebelah timur rumah saya.

Singkat cerita, saya datang tanpa membawa peralatan perang (read: kamera - as photographer) so handphone di saku sebelah kiri dan flashdisk di saku sebelah kanan. Intermezzo, celana yang saya gunakan ini dulunya kekecilan akibat berat badan yang sempat melonjak, lama tak terpakai di lemari pakaian. Merasa berat badan sedikit menyusut kupakailah itu celana, tanpa kusadari saku yang sebelah kiri ternyata bolong.

Oke, gambaran tempat lomba tersebut adalah lapangan voli disulap sebagai lapangan sepakbola mini. sebelah timur adalah tempat wasit yang dipakai untuk nongkrong penonton, wasitnya pindah ke sebelah barat. Selain tempat wasit sebelah barat lapangan voli adalah got atau anggaplah sebagai comberan dengan genangan air menghitam. Namun sudah ditutup hanya ada sedikit celah kira-kira luasnya 1 meter persegi yang ditutup oleh bambu.

Tutup bambu tersebut memiliki celah-celah, dan saya berdiri diatas penutup comberan tersebut, namun lebih agak ke pinggir. Sedetik kemudian terdengar suara benda jatuh tepat diatas penutup comberan berupa cor semen, dug!!!. Tak lama setelah bunyi tersebut terdengar bunyi lanjutannya, plung!!!. Benda tumpul jatuh di cor semen kemudian memantul dan langsung masuk ke comberan. Tenang, itulah saya ketika melihat hal tersebut, karena kesadaran saya yang masih berada di tribun Anfield (abaikan). kemudian teriakan para peserta lomba mengembalikan kesadaran saya. "Lhoooh rek opo iku sing nyemplung?" (Lhoh kawan apa itu yang jatuh) "Woooh hp e Mbak Dewi, mbak hp e sampean nyemplung buahahaha" (Woooh hpnya Mbak Dewi, mbak hp kamu jatuh buahaha).

Speechless!!! itu hp gak pernah sekalipun berkenalan dengan air, tapi sekalinya kenal kenapa yang pertama harus COMBERAN, that suck!!! Oke aku mulai panik, wajah alay sudah tercetak di raut muka, sesekali menahan napas akibat bau comberan. Matapun merah, salah kalau kalian berpikiran saya menangis karena handphone nyemplung comberan, tapi karena mau muntah gegara baunya. Seketika teman saya menjadi pahlawan, tanpa rasa jijik dia mengambil handphone saya dalam comberan, diangkatlah si Mance (nama handphone saya) dalam keadaan masih menyala, wohooo sakti kan? (abaikan lagi).

Tanpa pikir panjang saya langsung masuk kerumah kawan saya yang ada disekitar lapangan voli tersebut, berniat untuk mencuci Mance di kamar mandinya. Sial yang kedua adalah kamar mandi tersebut digunakan oleh si empunya rumah, untungnya ada kran diluar kamar mandi. Seketika itu juga langsung kulucuti Mance, mulai lepas chasing, baterai, simcard, dan memory card. Saking jijik dengan baunya, saya mencuci Mance dengan overprotektif, layaknya itu cucian yang sudah bertahun-tahun tak pernah kena air.

Berbekal rasa ingin menyelamatkan Mance serta keuangan saya agar tidak beli handphone baru (read: kikir), Mance kali ini saya lucuti kembali dengan membuka screen guard dan keypadnya. Sok asik aja saya jemur dipinggir lapangan voli, tanpa mempedulikan lomba yang sedang berlangsung. Banyak sekali teriakan dari kawan-kawan sesama panitia. "Jasik, koyok Roma ae" (Fuck, kayak Roma* aja). Peduli setan dengan omongan mereka, yang penting Mance selamat. Sekitar 1 jam Mance kujemur dibawah sinar matahari, saat lomba berakhir kusatukan kembali rangka Mance dan membawanya pulang.

Belum selesai kesialannya, karena saya masih tidak sadar jika saku kiri tersebut bolong, kumasukkan lagi kedalamnya. Saat berusaha mengayuh sepedaku agar lebih kenacang dengan cara berdiri, si Mance jatuh lagi. "Mbak hp e sampean lugur lho, wahahaha" (Mbak hp kamu jatuh lho wahahaha). Kampreeeeet!!! nih bocah kenapa pada doyan banget sih ngatain kurang apalagi nih penderitaan. Namun dengan jatuhnya Mance kali ini, sekaligus menyadarkan saya kalo saku celana ini bolong.

Sesampainya dirumah, Mance kembali aku cuci kali ini lebih bersih kemudian seolah berada di salon papan atas aku hairdryer. Bukan hanya hairdryer panas tapi juga hairdryer dingin supaya benar-benar kering dan tidak berembun. Kesempatan ini tidak kusia-siakan, sekaligus melakukan pembersihan pada Mance terutama dibagian layar yang penuh dengan debu. Biasanya pembersihannya menggunakan alkhohol, namun karena lupa peletakannya dimana facetonic-pun sebagai penggantinya. Ini juga niruin pepatah Tak ada rotan akarpun jadi, tak ada alkhohol facetonicpun juga gak masalah.

Setelah selesai pembersihan dan pemasangan kembali, kini Mance kembali menjadi tampan, namun suara getarnya sedikit serak, yah pasti masih ada sedikit air yang tersisa di organ dalamnya. Saatnya melakukan tips tradisional, mendiamkan handphone ke dalam beras. Hanya butuh satu jam dan hasilnya, taraaaaaaa.... Mance sembuh dan kembali bisa digunakan seperti semula tanpa ada kerusakan sekecil apapun. Mungkin hanya tunggu waktu karena terdapat embun di lensa kameranya. Suaranyapun semakin seksi, sera-serak basah gitulah... And I'm feel blessed after this one, thank God you've saved me :)

Pengalaman berharga kali ini yang saya dapat adalah:
1. Cek saku celana sebelum memakainya, pastikan jangan ada lubang sekecil apapun
2. Jangan pernah berdiri dipenutup comberan yang dari bambu bercelah
3. Segera lakukan pertolongan pertama dengan mencucinya memakai air kran
4.Penggunaan hairdryer, gunakan yang panas untuk mengeringkan dan gunakan yang dingin untuk penanggulangan munculnya embun
5. SIRAM PAKE COMBERAN ORANG-ORANG SEKITAR YANG NGATAIN KAMU (sumpah yang ini ngasal)
6. Jangan lupa update status disegala sosial media yang kamu punya, supaya dapet perhatian. Kali aja ada yang nawarin kasih HP baru :D

~END~

*Roma = Rombengan Malang (Tempat menjual barang bekas di daerah Malang)