Sabtu, 19 Juli 2014

FRANK LAMPARD - Sebuah Harga 13 Tahun Pengabdian

Sudah satu bulan lebih semenjak Chelsea menyatakan bahwa Lampard bebas transfer, oooooooh hal itu masih terasa sesak sampai saat ini. Masih saya tidak bisa menerima kenyataan bahwa musim 2014/2015 tidak akan melihat sosok Lampard menghiasi lini tengah Chelsea, atau sekedar menghiasi bangku cadangan kala Mourinho memberi kesempatan pada pemain muda lainnya. Selain itu saya harus menerima kenyataan bukan hanya musim itu  saja Lampard memberikan kekosongan dihati saya kala harus menyaksikan laga Chelsea, tapi itu seterusnya hingga ia menyatakan dirinya untuk gantung sepatu dan kembali mengabdi ke Chelsea sebagai staf pelatih ataupun staf dalam manajerial Chelsea.

Pict 1: Selebrasi Lampard setelah mencetak gol
13 tahun sudah pengabdian sosok yang bernama lengkap Frank James Lampard Junior kepada klub yang berdiri mulai 1905 ini. Tepatnya pada 15 Mei 2001 (ini aku nyontek wikipedia) dan saat itu Lamps masih berumur 22 tahun. Saya menganggap ini merupakan kejelian dari pelatih Italia bernama Claudio Ranieri yang berani membeli sosok pemain muda dengan banderol yang cukup tinggi. Yah anggap saja ini menjadi kebiasaan di Inggris, yang melabeli pemain asli Inggris dengan harga fantastis. Seiring berjalannya waktu dan dengan datangnya taipan asal Rusia bernama Roman Abramovich yang banyak memberikan perubahan di Chelsea pada tahun 2003, performa Lampard semakin hari semakin meningkat.

Sayangnya saya menyadari aura kebintangan Lamps saat dia sudah sekitar 4 tahun menginjakkan kakinya di Chelsea, tepatnya saat Chelsea menjadi juara liga Inggris (format EPL) untuk pertama kalinya di musim 2004/2005. Yah, mungkin sejak saat itulah saya bagaikan anak remaja yang mulai mengidolakan pemain sepakbola tanpa adanya doktrin dari kakak perempuan saya. Hingga saat inipun rasanya sulit melupakan sosok Lampard yang telah melekat erat dengan Chelsea. Percaya atau tidak, semenjak kepergiannya setiap kali membaca artikel maupun berita yang menyinggung soal Lampard dengan beribu kata bijaksananya meninggalkan Chelsea ataupun kesan para pebola, pelatih dan staf Chelsea kepadanya air mata ini pecah. Lampard adalah Chelsea dan Chelsea adalah Lampard, bagi saya dan hal tersebut sama seperti yang telah dia katakan

"This club becomes you.
Once you've played for it,
you're always welcomed back for the rest of your life,
so you become Chelsea and it becomes you"

Ooooh God, air mata ini pecah lagi jika harus mengingat kata-kata ini yang diucapkannya saat meninggalkan Chelsea. Mengapa dia begitu tegar, bijaksana dan dengan lapang dada menerima apa yang dilakukan klub padanya dengan segala pengorbanannya selama 13 tahun. Mungkin banyak perbedaan pendapat disini, tapi saya menganggap dia didepak atau dibuang hanya karena umurnya yang tidak muda lagi serta ketidakcocokan strategi pelatih jika dia masih berada di Chelsea.

Teringat jelas bagaimana saya begitu terkesima dengan gol-gol indahnya, gol yang dia ciptakan semata-mata hanya untuk membawa kemenangan bagi tim yang dia anggap telah membesarkan namanya. Selebrasi dengan mencium logo Chelsea di dada kirinya dan berlari menghampiri fans ditribun dan berteriak penuh semangat. Semua fans berdiri menyambutnya dengan suka cita, kemudian mereka membuat  seluruh manusia di stadion merinding dengan nyanyiannya yang begitu menggema


"Super... super Frank
super... super Frank
super... super Frank
super Frankie Lampard"

Lagu sederhana yang jika dilihat hanya ada tiga kata tersebut selalu menggema kala Lampard mencetak gol. Demi menghargai pahlawan Chelsea, lagu tersebut juga berkumandang saat lampard gagal mencetak gol. Tak hanya itu lagu Super Frank juga merupakan penyemangat, saat Lampard berlarian menggiring bola. Betapa merindingnya kala lagu itu terdengar kembali dan bukan untuk ketiga alasan yang saya sebutkan, tapi kala mengiringi kepergian Lampard meninggalkan Chelsea, menyesakkan bukan?

Pict 2: Banner SUPER FRANK setia menghiasi Stamford Bridge
Berbicara soal gol, yang paling berkesan dan saya ingat adalah gol Lampard ke gawang Barcelona dalam turnamen Champions League, kira-kira tahun 2006-2007. Spektakuler, gol itu rasanya cukup menggambarkan gol yang tercipta melalui sudut sempit, tepatnya sebelah kanan gawang Barcelona. Pada saat itu Lampard sudah sangat dekat dengan garis, namun dengan cerdiknya dia melepaskan tembakan yang tidak terlalu keras, yang tidak dapat diantisipasi oleh kiper. Bolanya meluncur deras ke gawang Valdes, ini memberikan angin segar kepada punggawa lainnya untuk mengejar ketertinggalan mereka dari raksasa Spanyol tersebut. Sayang ketika menapaki semifinal Chelsea harus kalah oleh Liverpool.



Selanjutnya masih di turnamen yang sama yaitu Champions League, Chelsea berhasil menggapai final pertamanya dan menghadapi seteru abadinya dari Inggris yaitu Manchester United. berbekal pemain yang ditinggalkan Mourinho, Chelsea masih harus banyak belajar dari MU, mereka kalah dalam laga adu penalti. Istimewanya adalah, Lampardlah yang berhasil menyamakan kedudukan saat Chelsea tertinggal 1-0 oleh gol Cristiano Ronaldo, dan memaksa laga berakhir dengan adu penalti. ketegaran Lampard begitu kentara, kala dia menghibur sahabatnya yaitu John Terry yang gagal mengeksekusi penalti. Tersirat kesedihan diwajah tampannya, namun tak sedikitpun air mata keluar dari pelupuk matanya.

Pict 3: Lamperry (Lampard - John Terry)-1 Lamps menghibur Terry yang gagal mengeksekusi penalti
Pict 4: Lamperry (Lampard - John Terry)-2
Sebelum pertandingan final tersebut, Chelsea kembali bertemu dengan musuh bebuyutannya Liverpool. Kali ini mereka berhasil membalas dendam, namun tangis air mata sempat terjadi dalam pertandingan yang menguras emosi, pasalnya sebelum pertandingan ini berlangsung Lampard harus berduka akibat meninggalnya sang Ibu yang terkena pneumonia. Gol kemenangan yang dilesakkan Lampard, dirayakannya dengan menunjuk langit biru dan mencium ban hitam tanda duka cita untuk sang Ibunda tercinta.

Pict 5: Lampard mencetak gol dan siap melakukan selebrasi
Pict 6: Selebrasi Lampard ditujukan untuk Ibunya yang baru meninggal disambut Drogba dan Carvalho
Pict 7: Puncak selebrasi Lampard, mencium ban hitam tanda duka cita untuk Ibunya
Teringat jelas bahwa semenjak kepergian Mourinho dari Chelsea di tahun 2007, banyak pihak yang meramalkan Lampard akan mengikuti jejak sang pelatih karena kedekatan hubungan antara mereka. Namun niat tersebut diurungkannya meskipun banyak sekali iming-iming gaji melimpah yang nantinya akan diberikan untuk Lampard. Amanat sang Ibu dan rasa cintanya yang begitu mendalam kepada Chelsea lah yang membuatnya tetap bertahan hingga ada keputusan klub tersebut membuangnya.

Buah kerja keras dan jatuh bangun yang dialaminya kala berjuang di Liga Champion akhirnya berhasil dia raih. Pertama kalinya Chelsea berhasil meraih trophy paling bergengsi di Eropa dengan mengalahkan Bayern Munchen dalam babak adu penalti. Bukan hanya piala tersebut yang istimewa namun keberadaan Lampard kala itu yang menjadi kapten menggantikan John Terry dan berhasil mengeksekusi penalti, meskipun bukan sebagai penentu seperti Didier Drogba. Tangisan bahagia suporter Chelsea terdengar diseluruh antero Allianz Arena Stadium. Chelsea berhasil memecahkan rekor dan menumbangkan tim besar di final tepat dikandangnya sendiri. Hal menyedihkan yang tersisa di final UCL 2012 tersebut adalah, semua eksekutor panalti di final itu sudah tidak tersisa lagi di Chelsea. Juan Mata telah menjadi pemain MU, David Luiz dijual ke PSG dengan harga fantastis, Ashley Cole melenggang ke Roma dengan status free transfer, Didier Drogba sang penentu malah meninggalkan Chelsea lebih dulu menuju Shanghai Senhua. Terakhir adalah Super Frank yang dirumorkan akan merumput di klub MLS, New York City FC.

Pict 8: Lampard mengangkat trophy UCL pertama kalinya
Pict 9: Kebahagiaan lampard mencium trophy UCL 2012
Pict 10: Seluruh staf Chelsea melakukan perayaan kemenangan UCL dan berkeliling kota London
Tahun selanjutnya permainan Chelsea di liga Champion menurun, sudah menjadi tradisi mungkin jika sebuah tim yang mengidamkan trophy UCL untuk pertama kalinya ketika telah didapatkan maka penampilan selanjutnya akan biasa saja (flop). Chelsea gagal melewati fase grup dan harus tersingkir dari Liga Champion untuk turun kasta bermain di Europa League. Dibawah asuhan Rafael Benitez, mereka berhasil melaju hingga final melawan Benfica. Final kali ini Lampard kembali ditunjuk sebagai kapten, akhir yang manis bagi pria kelahiran Romford, England 20 Juni 1978 tersebut. Dia berhasil membawa timnya kembali menjadi juara di kancah Eropa meskipun di kasta keduanya. Kenangan manis seorang Frank Lampard di masa pengabdiannya terhadap Chelsea.

Pict 11: Lampard kembali berhasil meraih trophy Europa League sebagai kapten
Pict 12: Selebrasi Lampard mengangkat trophy Europa League tahun 2013
Kembalinya Mourinho di tahun 2013 memberi angin segar kepada fans dan klub, karena dia merupakan pelatih yang sangat dicintai fans, tak lepas dari prestasinya memberi banyak gelar untuk Chelsea di musim pertamanya dahulu. Melihat strategi yang diterapkan, sedikit keraguan pada hati saya nantinya Lampard akan dipertahankan, sekali lagi saya cukup lega karena sempat terdengar wacana jika Lampard akan pensiun di Chelsea pada tahun 2014. Kedekatan hubungan dengan Mourinho bisa saja memberikan Lampard kepercayaan diri untuk terus melanjutkan karirnya di Chelsea dan menunda pensiunnya. Namun pada tanggal 3 Juni 2014 berita mengejutkan terngiang di telinga saya jika Lampard berstatus bebas transfer dan Chelseapun enggan untuk memberikannya perpanjangan kontrak baru.

Hal tersebut bukanlah sesuatu yang mengejutkan sebenarnya, mengingat Jose Mourinho merupakan pelatih profesional. Dia tidak pernah menilai pemain dari kedekatan hubungan dengan dirinya, tidak menilai pemain yang sangat disegani fans, tidak menilai pemain yang dianggap sebagai bintang atau tidak menilai pemain yang sudah dilabeli sebagai legenda. Mourinho hanya menilai pemain yang memiliki kualitas bagus dan permainannya cocok dengan strategi yang diterapkannya. Lampard tampaknya sudah tidak lagi menjadi rencana di masa depannya bersama Chelsea.

Teringat jelas saat Mourinho membuat pengeran dan legenda Madrid, Raul Gonzalez terbuang dari Real Madrid, dan Iker Cassilas yang selalu menjadi pilihan utama sebagai kiper harus rela menghiasi bangku cadangan. Mereka merupakan simbol dan ikon Madrid namun karena permainan dan kualitasnnya tak sesuai dengan keinginan Mourinho mereka harus rela menepi dari tim yang benar-benar diinginkan Mourinho. Padahal kedua pemain tersebut merupakan pemain binaan asli Madrid dan berlabel pemain bintang dan legenda. Sedangkan Lampard bukan merupakan pemain asli binaan Chelsea, diapun juga tidak tumbuh besar dengan klub London tersebut, maka dengan gampangnya Mourinho mendepaknya.

Itulah Mourinho dan segala sensasi yang dibuatnya, tak ada yang dapat menarik hatinya kecuali permainan yang dinilainya sangat pantas menghiasi skuadnya. Pengabdian Lampard selama kurang lebih 13 tahun rasanya tidak berarti apa-apa baginya. Saat dia tak dibutuhkan, maka dia akan terbuang. Menyedihkan memang, namun Mourinho tidak akan meninggalkan kesan negatif saja pada dirinya, dia sempat memberikan harapan pada Lampard dan terutama fans Chelsea yang begitu mencintai Lampard. Mourinho menjanjikan nantinya Lampard akan kembali meskipun bukan lagi sebagai pemain namun menjadi staf pelatih Chelsea atau mungkin juga sebagai bos baru Chelsea. Sedikit ulasan percakapan Mourinho dan Frank Lampard kala mereka berbicara 4 mata mengenai karir Frank Lampard, dan ungkapan Mourinho tentang Lampard pada media.


"“It’s not the end of Frank’s career at Chelsea
it’s just a little break.
It’s the end of his career as a Chelsea player,
but he will be back for many,
many years because he’s one of the most important players in the club’s history"

"I think only he knows because we spoke not by phone,
in person but at the same time I can feel some happiness
about the process because for sure he comes back to Chelsea one day. For sure"

"Everybody wants it,
Mr Abramovich - the No.1, the most important person
wants very much Frank to be back
I want him to be back, the staff want him back, so he comes back for sure"

"Mr Abramovich has left the door completely open for him on the understanding Frank can do anything he wants at this club: 
he can try things, feel where he is better suited,
we can feel as a club where he can give us more,
but he can come back when he wants and,
to repeat Mr Abramovich’s words, the way he wants"

Itu hanya sebagian dari ungkapan Mourinho tentang kepergian Lampard, selengkapnya dapat dilihat di Jose Mourinho on Lampard - Mirror

Saya tidak berani menjamin kepada para pembaca bisa menahan air matanya, terutama bagi fans berat Lampard. Saya yang hanya sebagai pengagumnya saja terharu dan selalu kehilangan kendali untuk menahan air mata ketika membaca semua artikel Lampard setelah tanggal 3 Juni 2014 tepatnya saat Lampard dinyatakan bebas transfer.

Saya belum berani mengatakan bahwa saya adalah fans dari legenda hidup Chelsea dan Inggris ini, karena saya tidak terlalu tahu mengenai kehidupannya. Fans yang ada dalam pikiran saya adalah, fanatik dan mereka memiliki segala yang menyangkut idolanya. Terlebih saay idola itu bisa menghampiri negara tempatnya berada dengan sekuat tenaga mereka akan berusaha untuk meraih kesempatan tersebut. Saya belum sampai pada taraf tersebut, yah mungkin bisa dibatasi jika saya ini kagum atas sosok berdedikasi macam Lampard. Saat mendengar Chelsea akan datang Indonesia, begitu gembiranya seluruh lapisan penikmat sepakbola, terutama para fans Chelsea. Mereka berduyun-duyun datang ke Jakarta hanya untuk melihat idolanya tersebut. Terbersit niat dalam hati untuk berangkat, bukan untuk menyombongkan diri dari apa yang saya miliki. Tapi hanya dengan tiket untuk kelas ekonomi dan perjalanan yang semurah itu saya pastinya bisa berangkat, sebelum ada pengumuman resmi Chelsea akan mengunjungi Indonesia, saya memang telah dibiasakan menabung namun apalah daya, keinginan tersebut seolah lenyap mengingat kewajiban saya untuk menyelesaikan study lebih penting. Berharap akan adanya kemungkinan lain dari Tuhan ataupun rencana indahNya untukku dikemudian hari, yah aku percaya itu.

~TO BE CONTINUED...~

2 komentar:

  1. tribute to Lampard... :) semoga gol-golnya diterima di sisiNya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aiiiiish, gitu banget sik..
      Masih belum habis tuh Lampard

      Hapus