Jumat, 11 Juli 2014

Unlucky Holland

Kesialan kembali menghampiri kubu Belanda dalam menapaki tangga juara Piala Dunia 2014. Seperti yang telah diprediksikan para pengamat bola sebelumnya, meskipun Belanda tampil impresif namun soal mental anak asuh Louis van Gaal ini masih dibawah standart. Mereka seakan kesulitan menggapai juara, setelah ditahun 2010 mereka kalah di final oleh Spanyol, kini giliran Argentina menyingkirkan mereka lebih awal yaitu pada semifinal dalam babak adu penalty.

Pict 1: Robben (kiri) dan Messi (kanan)
Dalam pertandingan yang terjadi selama 90 menit, permainan keduanya tidak cukup menghibur. Seolah terbersit dalam benak pemain Belanda jika nantinya laga tersebut akan berakhir dengan adu penalty. Sangat membosankan lebih tepatnya, serangan yang di bangun Robben dkk, selalu mentok dan tidak menemukan sasaran akibat rapatnya barisan pertahanan Argentina.

Sedangkan Argentina sendiri kehilangan kreator serangan yang selama ini tugas tersebut diemban oleh Angel Di Maria. Gelandang Madrid itu harus menepi akibat cedera yang dia dapatkan saat Argentina menghadapi Belgia di 8 besar piala dunia. Sosok Messi lagi-lagi mendapat sorotan, semua bola yang dikuasai Argentina akan ditujukan padanya.

Hal ini tidak terlalu efektif, mengingat setiap lawan sudah hapal permainan Argentina dan dengan mudahnya mereka menghentikan pergerakan Messi. Memasuki babak kedua. kedua tim coba mengganti pemain demi mengubah strategi permainan. Hingga babak normal yang berjalan selama 90 menit usai belum juga tercipta gol dari kedua kubu. Lagapun dilanjutkan dengan ekstra time.

Dalam babak ini masing-masing tim melakukan pergantian pemain, pada menit 96 Belanda menarik keluar Robin van Persie dan menggantinya dengan Huntelaar. Sedangkan Argentina memasukkan Maxi Rodriguez untuk mengganti Lavezzi. Ini merupakan pergantian pemain yang terakhir untuk kedua tim. Pergantian tersebut nampaknya tidak mengubah keadaan, skorpun tetap 0-0.

Pict 2: Huntelaar coba ubah strategi di ekstra time
Jalan satu-satunya untuk mendapatkan seorang pemenang adalah dengan adu penalty. Pergantian pemain yang hanya terbatas sebanyak 3kali, maka van Gaal tidak bisa melakukan gambling lagi dengan memasukkan Tim Krul menggantikan Jasper Cillessen.

Adu penaltypun dimulai Belanda mengawali babak ini dengan buruk, Vlar sebagai penendang pertama gagal mengeksekusi bola, sedangkan kubu Argentina dengan eksekutor pertama Messi sukses membobol gawang kiper Amsterdam tersebut. Percobaan kedua, Belanda dan Argentina yang diwakili Robben dan Garay sukses menceploskan bola. percobaan ketiga, lagi-lagi Belanda gagal, kali ini giliran Sneijder. Argentina semakin menjauh saat eksekutor ketiganya Aguero sukses mengelabuhi Cillesen. Percobaan keempat, Dirk Kuyt menumbuhkan asa lagi bagi fans Jerman saat tendangannya tak mampu dibendung Romero. Asa tersebut kembali sirna dan benar-benar terhapus saat Maxi Rodriguez yang menjadi algojo terakhir memastikan kemenangan Argentina 4-2.

Kemenangan ini mengantarkan Argentina ke final dan akan menghadapi raksasa Eropa, Jerman. Pertemuan keduanya mengingatkan kembali kepada para pecinta sepakbola bagaimana ketatnya persaingan diantara mereka. Saat masih bernama Jerman Barat, mereka harus rela berada di posisi kedua dalam gelaran PD 1986. 4 tahun berselang mereka kembali bertemu dipartai puncak dan saatnya Jerman Barat yang berkuasa. Di tahun 2014 mereka kembali dipertemukan. Akankah Jerman menambah koleksi trophy piala dunia keempatnya atau malah Argentina yang menyusul perolehan trophy Jerman.

~END~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar